***********************
*FILSAFAT BILANGAN NOL*
***********************
Oleh: Marsigit UNY
22 September 2017

Filsafat bilangan dapat ditelusuri dari pengalaman psikologis pemahaman objek matematika, diri kita masing masing sejak kecil mulai dari lingkungan keluarga.

Pemahaman atau pengertian awal matematika yang kita kenal sejak sedini mungkin, adalah pengertian intuitif matematika.

Pengertian atau konsep intuitif adalah lawan dari pengertian formal.

Pengertian intuitif ditandai dengan 5 sifat utama yaitu:

1. Tidak bisa diingat dimana kita mengetahui?

2. Tidak bisa diingat kapan kita mengetahui?

3. Tidak bisa diingat dari mana pengertian itu datang?

4. Tidak bisa diingat bagaimana kita bisa mengerti?

5. Tidak bisa diingat mengapa kita mengerti?

Contoh pengertian-pengertian intuitif, yaitu pengertian tentang:
besar, kecil, panjang, pendek, dekat, jauh, tinggi, rendah, senang, sedih, indah, sayang, cinta, sedikit, banyak, satu, dua, lima, sama, beda, gabung, pisah, nyaman, setia, bundar, lancip, miring, lurus, lebih, kurang, … dst.

Anak kecil mengerti bilangan nol, satu, dua bukan dari definisi atau ilmu bilangan, tetapi dari hasil pengalamannya bergaul atau berinteraksi dengan orang tua, keluarga dan tetangga sekitar.

Kita mengerti bilangan satu, bisa dari berbagai macam sebab, banyaknya:
telunjuk jari, kepala, hidung, matahari, Esanya Tuhan, dst.

Kita mengerti bilangan dua, bisa dari berbagai macam sebab, banyaknya:
telinga, kaki, tangan, mata, orang tua, dst.

Kita mengerti bilangan lima, kebanyakan melalui peragaan telapak tangan dengan kelima jarinya, berapa kali salat wajib dalam sehari, dst.

Kita mengerti bilangan nol, bisa dari pengertian: tidak ada, tidak punya, kosong, tidak melakukan apa apa, dst.

Maka kita mengerti bilangan cacah di bawah bilangan sepuluh sebagai pengertian intuitif, dan belum atau bukan dari definisi atau operasi bilangan.

Itulah sebabnya pengetahuan intuitif sangat penting sebagai pondasi pengetahuan matematika selanjutnya.

Pengetahuan intuitif itulah yang selama ini kita abaikan.

Sebenar benar pengetahuan intuitif diperoleh dari PENGALAMAN diri siswa dari interaksinya dengan lingkungan KONGKRIT nya.

Oleh karena itu, pembelajaran matematika di kelas bawah (1, 2 dan 3) seyogyanya menggali dan mengembangkan pengetahuan intuitif. Dan hindari pemahaman matematika melalui definisi.

*END*